Jumat, 07 Agustus 2015

Pengalaman Menggunakan BPJS untuk Operasi di Rumah Sakit



 
Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel saya sebelumnya. Setelah saya menjalani perawatan di ruangan Anggrek no 15. Alhamdulillah saya di tempatkan di kelas II, sehingga saya mempunyai teman bicara.

Sekitar pukul 18.00, saya di beri tahu bahwa operasi saya dilakukan setelah isya, atau sekitar pukul 20.00. Sedangkan teman sekamar saya akan di operasi setelah magrib. Perkiraan saya, saya di operasi setelah teman saya tersebut. Sebelumnya, saya menandatangani berkas untuk operasi. Sebenarnya yang menandatangani berkas tersebut adalah wali saya, namun karena saya sendiri, maka saya sendiri yang menandatanganinya.

Namun setelah magrib, teman saya tersebut tidak di panggil-panggil. Dan pukul 19.00 saya di panggil untuk di lakukan tindakan operasi. Saya di antar ke ruang operasi, kemudian melepas semua pakaian saya. Tak lama menunggu, saya di masukkan ke ruang operasi. Ternyata memang seperti apa yang saya lihat di TV atau film. Kemudian saya di tanya apakah memiliki darah tinggi atau tidak. Lalu saya di ajak ngobrol, mungkin untuk mengalihkan perhatian. Tak lama, saya di bius total. Tak sampai 2 menit, saya sudah tidak sadarkan diri.

Sebenarnya otak saya masih bisa berfikir. Saya masih bisa mendengar, bisa melihat samar para dokter dan perawat, bahkan bisa mencium bau daging terbakar. Mungkin ketika memotong tumor saya.